Kamis, 15 Oktober 2009

tentang optimisme dan pesimisme

"iya neng, abang ngerti, dan bukannya abang gak konsisten. abang pun bukannya sok kasih nasihat, sama sekali bukan begitu, cuma abang mau bilang kalau tak usah banyak berharap. memang dalam soal ini optimisme bisa menjadi bumerang." demikian pembuka ringkas sebuah percakapan imajiner.

percakapan khayal yang ditulis dalam posting berjudul Bukannya Abang Pesimis, Neng... di pakacil.com tersebut memang secara khusus menyoroti sebuah kondisi yang terjadi di kota banjarbaru. walaupun demikian, bisa jadi masih memiliki relevansi dengan daerah lain.

pada dasarnya, percakapan itu hanyalah sebuah ungkapan untuk memandang sebuah realitas hanya sebatas realitas, itu saja. tanpa perlu ada bumbu optimisme dan pesimisme. tentu saja terkait dengan konteks tulisan dimaksud.

konteks apakah itu? silakan klik judul berikut Bukannya Abang Pesimis, Neng... untuk membacanya lebih lanjut.
:)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar